[Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya. Terima kasih sebelumnya.]
[Aku Akan Terus Menunggu]
Sera
terbangun dengan sangat terkejut akibat insiden tabrak bibirnya dengan Ji Dan.
Iapun langsung mendorong Ji Dan menjauh darinya hingga terjatuh dari kursi.
Bertanya-tanya apa yang sebenarnya Ji Dan lakukan padanya. Semakin curiga saat
melihat Ji Dan memegang ponsel.
“Apa kau
diam-diam mengambil gambarku?” tanya Sera khawatir sambil menyilangkan
tangannya didada.
Ji Dan
salah tingkah, takut dianggap mencuri foto. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya
tadi Sera menginggau melakukan gerakan sulap, jadi ia berniat untuk memfoto dan
menunjukkannya pada Sera.
“Ck...
setidaknya kau tau mana yang cantik” ujar Sera.
Ha……Ji
Dan bahkan sampai bingung. Sera berkata jika memang menyukai dirinya, bilang
saja. Dengan begitu ia akan menunjukkan sisi menarik darinya. Ji Dan
speechless.
“Kalau
mau berfoto, kau tinggal bilang saja. Kau itu pria tapi pemalu” ejek Sera.
Ji Dan
semakin speechless, mencoba menangkal pun percuma. Akhirnya Sera berinisiatif
mengajaknya berfoto, bahkan menarik tangan Ji Dan supaya merangkulnya. Tentu
saja Ji Dan tak menyia-nyiakan kesempatan, langsung berpose saat hitungan
mencapai tiga.
Jepreeet…….
Belum
sempat melihat hasil foto, lonceng dipintu berbunyi menandakan ada yang datang,
pelanggan. Sera buru-buru bangkit, menyingkirkan tangan Ji Dan untuk menyambut
tamu. Membuat Ji Dan terpental dan menjatuhkan ponsel hingga layarnya retak
parah.
Ji Dan
membawanya ke tempat recovery ponsel. Tukang servicenya berkata jika ponsel milik Ji Dan masih
bisa diperbaiki tapi membutuhkan waktu seminggu. Biasanya perbaikannya tidak
membutuhkan waktu lama, tapi karena model lama jadi sulit mendapatkan suku
cadangnya.
Ji Dan
pasrah.
Di
tempat karaoke Ji Dan tampak lesu. Tidak ada ponsel, ternyata juga tak ada
jaringan internet yang berfungsi saat ia mencoba membuka laptopnya. Rasanya
seperti sedang berlatih menjadi biksu di kuil pegunungan.
Ji Dan
ingat perkataan ‘Biksu-pengembara’ waktu itu tentang celah kecil, benar-benar
omong kosong. Saat ini ia hanya butuh seseorang datang, bahkan hantu sekalipun
tak apa. Ia melihat jam didinding ternyata sudah menunjukkan jam 12.
Wow ajaib….ia tak tertidur. Ia bahkan menepuk-nepuk pipinya untuk memastikan.
Senyum Ji Dan mengembang.
Sayangnya
waktu terus berlalu tapi Sera tak kunjung datang. Bahkan tanpa menelpon,
membuat Ji Dan khawatir. Ditambah lagi para pelanggan tak ada yang datang.
Benar-benar membuat frustasi.
Jadi
yang bisa dilakukan Ji Dan sekarang hanya membuka tutup pintu, mondar mandir
diluar ruangan melihat-lihat orang lalu lalang dengan bosan. Siapa tahu saja
Sera akan datang atau mungkin para pelanggan.
“Ini
bahkan sudah 3 hari, apa dia sakit?...Tunggu dulu, kenapa aku menunggunya?”
gumam Ji Dan sambil menggelengkan kepala menyadarkan diri.
Ji Dan
benar-benar bosan. Mencoba berlatih sulap tapi selalu gagal. Akhirnya ia
melamun sambil senyum-senyum sendiri membayangkan wajah dan senyum cantiknya
Sera.
Tiba-tiba
Sera sudah berdiri didepan counternya tersenyum manis. Ji Dan terlonjat kaget,
tapi sayangnya itu hanya ilusi. Ia mencoba kembali berlatih sulap. Daan…voila,
berhasiiil…yeay ^^. Ji Dan girang bukan main.
Di hari
lain Ji Dan disibukkan dengan beberapa pelanggan yang datang. Saat sedang
mengatur minuman dalam kulkas, seorang gadis kecil datang padanya. Menunjukkan
brosur karaoke sambil bertanya kapan waktu pertunjukkan sulapnya digelar.
Ji Dan
menjawab tidak tahu. Ia berkata jika ia juga ingin melihatnya. Sangat ingin
melihatnya juga mencemaskannya. Eeeh?.... Gadis itu menatap tak mengerti. Maksudnya
sih Ji Dan lagi ngomongin Sera dibanding pertunjukan sulapnya. Tapi emang
berhubungan sih, kan Sera yang bisa melakukan pertunjukkan sulap :P.
Saat
lonceng dipintu berbunyi, Ji Dan menoleh dengan sangat antusias. Harapannya
langsung sirna seketika saat ia melihat Kwang Chul yang masuk. Cieee....yang mengharap :P LOL
Gadis kecil tadi masih merengek menanyakan kapan waktu pertunjukkannya, tapi diabaikan hingga ia kesal sendiri dan pergi.
Gadis kecil tadi masih merengek menanyakan kapan waktu pertunjukkannya, tapi diabaikan hingga ia kesal sendiri dan pergi.
Mood Ji
Dan langsung memburuk. Ketika Kwang Chul menegurnya karena tak ramah pada
pelanggan, ia malah balik bertanya dengan ketus kenapa hyung-nya tiba-tiba saja
datang ke tempat karaoke.
“Apa
maksudmu mendadak? Hey…kenapa kau tak mengangkat telponmu?”
“Layarnya
rusak, jadi sedang diperbaiki” kata Ji Dan
“Ngomong-ngomong,
aku bangga padamu. Kau sudah tumbuh dewasa sekarang” puji Kwang Chul.
Kwang
Chul melihat cukup banyak pelanggan hari ini. Itu bagus. Segera ia keluar
memanggil calon pembeli tempat karaoke. Tampaknya calon pembeli sangsi dengan
tempat karaoke yang terlihat tua ini. Menurut Kwang Chul semua tempat karaoke
seperti itu. Ia juga meyakinkan bahwa jika tempat itu sudah dibeli, maka
pembeli bisa merombak sesuai dengan keinginan.
Kwang
Chul lalu mengajak berkeliling.
Waktu
berlalu hingga jam menunjukkan tepat 12 malam. Kotak musik di meja konter Ji
Dan berbunyi dan berputar. Bahkan lampu kelap-kelip dilorong dan lampu papan
nama didepan pun menyala. Itu pertanda Sera datang.
Lonceng
yang menggantung dipintu masuk berbunyi saat pintu terbuka. Dan bisa dipastikan
jika Ji Dan sedang tertidur. Sera menyentuh pipi Ji Dan, membuatnya langsung
terbangun. Sera berkata haruskah ia mengambilkan selimut untuk Ji Dan? Rasanya
tidak seharipun Ji Dan tak tertidur. Artinya Ji Dan selalu tidur XD
“Kau…kenapa
tidak datang kerja? Bahkan tanpa menelpon” tanya Ji Dan kesal.
“Aku
sudah melakukannya, tapi katanya(mungkin operator yang jawab) ponselmu
tidak aktif”
“Ah
iya…ponselku layarnya rusak, jadi sedang diperbaiki. Itu semua karenamu!” keluh
Ji Dan.
Sera
menjelaskan alasannya tidak masuk adalah karena ada hal yang mendadak. Tapi Ji
Dan tetap mengeluhkan Sera yang tak menelpon jika mau bolos kerja.
“Apa kau
mengkhawatirkanku?” tanya Sera.
Ha….. ketahuan
:p
Ji Dan
berkelit jika Sera bolos, otomatis semua pekerjaan dia yang melakukannya. Tentu
saja Sera tidak begitu saja percaya. Ia tersenyum lembut dan mengucapkan terima
kasih pada Ji Dan yang sudah mengkhawatirkannya. Juga meminta maaf karena sudah
membuatnya cemas.
“Aku
tidak suka membuat orang lain cemas” gumam Sera murung.
“Ya…jangan
membuatku cemas. Aku sangat mencemaskanmu” ucap Ji Dan mengakui.
Mereka
terdiam. Suasana menjadi agak canggung. Ji Dan mencoba mengubah topik
pembicaraan. Ia memberitahu Sera jika tempat ini mungkin akan tutup. Ia
bercerita saat para calon pembeli yang datang untuk melihat tempat ini, mereka
akhirnya malah berlari bukannya membeli. Jadi diputuskan oleh pemiliknya bahwa
tempat ini akan dijadikan gudang saja.
Ji Dan
juga tak begitu tahu kapan tepatnya tempat ini akan ditutup. Entah besok atau
lusa, pokoknya ia akan menghubungi Sera saat hari penutupan. Sera tampak sedih,
tapi ia sudah berencana untuk mengundurkan diri. Jadi mulai besok Sera tak akan
datang lagi untuk bekerja.
“Aku
tidak akan melakukan ini untuk waktu yang lama. Aku cuma mempunyai sedikit
waktu luang sebelum pergi” kata Sera. Tampak matanya berkaca-kaca saat
mengatakannya.
“Kau
akan pergi? Kemana?”
“Tempat
yang jauh”
Sera
berkata meski jaraknya jauh, tapi dekat dihati. E’ehm…
Ji Dan
tak mengerti. Lumba-lumba bisa saling berkomunikasi satu sama lainnya meski
jaraknya beberapa kilometer. Mereka bisa menyampaikan perasaan dan hati mereka.
Bukankah bernyanyi juga begitu? (jadi keinget sistem sonarnya PD Ra Joon
Mo..*abaikan*)
Maksudnya
menyampaikan perasaan lewat nyanyian ketempat yang jauh. Tapi di jaman sekarang
banyak kurir, tinggal meminta mereka mengantarkannya. Kenapa harus lewat
nyanyian?
“Setidaknya
ada satu orang di dunia ini yang sedang menunggu Gong Ji Dan bernyanyi. Entah
mereka dekat atau jauh” kata Sera kesal.
“Mustahil”
“Aku.
Aku akan selalu menunggu dan mendukungmu!” janji Sera.
“Terima
kasih” ucap Ji Dan tulus.
Sera
mendengar jika tempat ini tidak laku dan hanya ditutup saja, Ji Dan berada
dalam kesulitan besar karena tak bisa membayar hutang. Tapi Ji Dan tak masalah,
setidaknya ia tak akan mati. Ragu-ragu ia bercerita jika ia ingin mengirim ibu
dan adiknya pergi berlibur di Maldives. Bukan, tapi mengelilingi Eropa dan
berakhir di Asia Tenggara. Setidaknya ibu bisa memamerkannya pada
teman-temannya.
Ouuuch….menyentuh
sekali impianmu Oppa,.semoga tercapai ^^ ternyata Ji Dan anak baik juga ya ^^
Berhubung
‘Karaoke 4 Irama’ mau ditutup jadi itu sayang sekali(baca: kemungkinannya gak
kesampaian). Tapi Ji Dan tetap senang, bekerja paruh waktu di tempat karaoke
adalah pengalaman yang menyenangkan.
“Ji Dan
Oppa adalah orang yang baik dan juga sangat keren. Kurasa…aku sudah mengenalmu
sekarang ” puji Sera.
Ji Dan
memastikan bahwa ini belum berakhir. Ia lalu mendekat kearah Sera dan
menciumnya lembut. Sera menerimanya dengan menutup mata.
Bersambung
to the next episode…………..
Komentar
:
Hufftt….campur
aduk rasanya. Episode ini benar-benar sweet,, yaa walaupun ada sedih-sedihnya
juga.
Ji Dan
akhirnya sadar kalau dia jatuh cinta sama Sera. Walau masih malu-malu kucing.
Tapi Sera tau, jadi dialah yang akhirnya bergerak maju. Lebih mendekat agar Ji
Dan segera menjangkaunya. E’ehm…
Aku suka
hubungan yang tak tahu kapan dimulainya, tapi mereka saling tahu dan memahami
bagaimana sebenarnya hubungan mereka. Meski awalnya Ji Dan mencoba menyangkal
karena malu, tapi karena Sera ikut bergerak jadi pada akhirnya ia mau mengakui.
Daaannn….
Akhirnya mereka kissu yang sebenarnya, kalau episode kemarin kan Cuma tabrak
bibir..heuu….
Entah Ji
Dan nyadar atau enggak, tapi Sera sudah mengisyaratkan jika ia akan pergi jauh
dalam arti pergi dari dunia ini selamanya. tapi emang sih Ji Dan belum tau
kalau Sera hanya roh. Hehe
Mungkin
Sera berharap Ji Dan gak merasa kehilangan saat dia sudah pergi. jadi ia
memanfaatkan quote demi mensugesti Ji Dan, semacam mencuci otak yah…
supaya ia ingat bahwa meskipun jarak mereka jauh, mereka tetap dekat dihati.
Apa Sera berharap mereka berkomunikasi didalam hati pakai sistem sonar kyk
lumba-lumba? Err…. Bisa-bisa malah jadi gila dong.
Ngomong
sendiri dengan delusi kekasih didalam hati …errr….
Comments
Post a Comment
Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya tanpa menyertakan tulisannya.
Bagi semua yang sempat mampir blogku, harap tinggalkan komentar agar bisa membantu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
Terima kasih semuanya *bungkuk 45 derajat*
Annyeong....