Sinopsis Midnight Girl episode 8 (Final)

[Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya. Terima kasih sebelumnya.]


[Jangan Ucapkan Selamat Tinggal]


Ji Dan terkejut dengan hasil fotonya, ternyata gambar Sera tak muncul. Memang persis seperti yang dibilang Beom Gu, jika hantu maka gambarnya tak akan muncul. Ia tidak terlihat ketakutan sama sekali betapapun keganjilan yang selama ini ia saksikan sudah cukup banyak. Malah sepertinya tak memberi dampak apapun untuknya (cinta buta....heuu >.<).

Ji Dan malah dengan sengaja menelpon ponsel Sera yang langsung dijawab mesin operator, nomor tujuan sedang tidak bisa menerima telpon. Bahkan hal itu masih bisa membuatnya berfikir secara positif mungkin saja ponsel Sera rusak, bisa jadi seperti miliknya.

Ji Dan segera beranjak pergi. Sesampainya di noraebang, dikagetkan lagi dengan penampakan karaoke saat ini. Semua ditutupi dengan kain putih sama seperti pertama kali ia dan Kwang Chul datang kesana.


Saat ini Kwang Chul membereskan barang-barang. Meski sebelumnya ia sudah diberitahu  informasi penutupan karaoke, tapi Ji Dan kelihatan terkejut, sedih dan tak rela. Ia bertanya apakah mereka harus membuat tempat itu menjadi gudang. Kwang Chul yang kesalpun meminta Ji Dan untuk menjualkan untuknya jika merasa begitu menyesal(baca:tak rela). Kwang Chul lalu menyuruh Ji Dan membantunya beres-beres.


Tiba-tiba calon pembeli tempo hari datang lagi. Ia heran melihat tempat karaoke dibereskan. Lalu berkata jika ia akan membelinya. Kwang Chul langsung terharu saking senangnya. Ahjusi calon pembeli mengomeli Kwang Chul saat mereka berdua beranjak pergi untuk membicarakan detail penjualan. Masa iya, noraebang ini mau dijadikan gudang padahal kan pada malam hari banyak pelanggan.
Kwang Chul berpesan pada Ji Dan untuk menunggunya disana.

Ji Dan duduk dikursi, melihat ke lorong bilik pojok. Mungkin mengharapkan Sera muncul dari sana. Nah lhoooh.....Ji Dan ini sebenernya nyadar gk sih kalau si Sera itu hantu??? Kalau enggak kenapa lihat lorong? Aishh...gemes deh ah.
Ia lalu mengingat saat-saat bersama dengan Sera, mulai dari awal pertemuan hingga terakhir. Membuatnya tersenyum lembut.

Ji Dan mencoba kembali menghubungi ponsel Sera. Lama sekali tak ada jawaban hingga ia mulai putus asa dan akan mengakhiri panggilan saat tiba-tiba terdengar suara perempuan menjawab “Yeoboseo?”

Ji Dan sudah berada dirumah sakit tempat Sera dirawat. Ibu bercerita bahwa Sera adalah putrinya. Sera terbaring koma selama 4 tahun akibat kecelakaan mobil. Ibu menyerahkan ponsel milik Sera pada Ji Dan. Walaupun ia yakin bahwa batreinya sudah habis, tapi ponsel itu berbunyi saat Ji Dan menelpon. Dan itu adalah satu-satunya telpon yang masuk selama 4 tahun terakhir.

Ji Dan menatap sedih pada Sera yang terbaring. Ia ingat saat pertama kali Sera datang dan berkata jika Ji Dan mirip dengan seseorang. Hanya saja berbeda, orang yang ia kenal lebih tampan. haha 

Flashback

Di masa SMA Ji Dan bermain gitar disebuah tangga jalan sendirian. Menyanyi dengan penuh perasaan. Sepertinya sedang berlatih, ia merasa tak bisa dengan salah satu nadanya. Disaat yang sama seorang gadis, Sera juga mengatakan hal yang sama. Itu membuatnya tertarik.
Saat itu Sera sedang berlatih sulap. Saat percobaan terakhir ia berhasil mengeluarkan bunga dibalik kain hitamnya. Terdengar suara tepukan tangan dekat situ, ternyata Ji Dan.


“Kau sedang melakukan sulap untuk audisi bakat?” tanya Ji Dan.

“Bukan, ini untuk klub. Aku tergabung dalam sebuah klub sulap” jelas Sera

“Oh, aku tidak tahu sekolah kita punya klub”


Ternyata Sera adalah murid tahun pertama, sepertinya sih hobae nya Ji Dan. Ji Dan memberikan boneka lumba-lumba warna ungu yang didapat dari mesin game, sebagai ganti bunga yang dimunculkan tadi. Menurutnya bunga terlalu membosankan.


Sera melihat kearah gitar. Ji Dan menjelaskan bahwa ia bernyanyi sebagai perwakilan tahun ketiga. Jadi tujuannya kesini adalah untuk latihan. Sera tertarik untuk melihat sesi latihannya.

“Bisakah aku melihat latihanmu, Ji Dan oppa?”

“eh...bagaimana kau tahu namaku?” tanya Ji Dan heran. Ia lalu melihat name tag di seragamnya, membuat ia tersadar jika mungkin Sera tahu namanya dari situ.

Sera membantah telah melihat name tag Ji Dan. Malu-malu ia mengakui bahwa ia adalah penggemar Ji Dan.

Beom Gu berteriak memanggil Ji Dan dari lantai atas. Memberitahukan bahwa banyak anak sekolah lain datang untuk melihat Ji Dan bernyanyi. Jadi sebaiknya Ji Dan bergegas. Dengan berat hati Ji Dan akhirnya pergi dari Sera. (Euuh....bahasanyaa, mereka kann pertama kali kenal >.< :P)

Flashback End

Ibu berkata Sera selalu bilang bahwa Ji Dan oppa akan jadi seorang penyanyi yang keren. Ia juga ingin Ji Dan menjadi penyanyi sehingga anaknya bisa melihat di televisi. Sekarang malah Ji Dan yang datang kesini untuk melihat Sera.

Dalam sebuah kontes bernyanyi ‘Super Voice’ Ji Dan menjadi salah satu finalisnya. Ia bernyanyi dengan tulus penuh perasaan. Sambil mengingat semua yang terjadi sejak awal ia bertemu dengan Sera di masa SMA, saat mereka bekerja di noraebang, juga saat terakhir dirumah sakit.


 Ji Dan teringat dengan perkataan Sera mengenai seseorang yang ingin ia tolong. Ji Dan menyadari bahwa orang itu adalah dirinya.
 “Itulah bagaimana ia datang padaku lalu meninggalkanku, tanpa aku sadari selagi aku tertidur. Ia datang kedalam hatiku lalu pergi” (narasi Ji Dan)

Ji Dan berjalan dengan lunglai keluar dari kamar Sera. Mendadak ada pengumunan darurat untuk dokter dan staff, Blue Code (kode isyarat yang digunakan dalam rumah sakit saat pasien mengalami serangan jantung atau kondisi darurat menyangkut keselamatan nyawa pasien) di kamar 201 lantai 2, kamar Sera.


Para ahli medis berlarian hingga tak sengaja menabrak Ji Dan. Boneka lumba-lumba pun jatuh terlepas dari pegangan Ji Dan. Ia menyadari apa yang terjadi dengan Sera, tapi tak bisa berbuat apa-apa. Hanya menoleh, memandang kearah kamar Sera dengan berkaca-kaca.

Dokter berusaha keras melakukan CPR supaya detak jantung Sera kembali tapi sepertinya tak berhasil. Ibu menangis semakin histeris.

Beberapa waktu berlalu.....................

Ponsel Ji Dan bergetar diatas meja, telpon dari Kwang Chul hyung. Sama seperti di episode pertama. Kwang Chul berkata dengan yakin kalau Ji Dan masih tiduran diatas kasur. Memang benar. Kwang Chul lalu menyuruhnya segera datang padanya dalam waktu 1 jam.


Ji Dan keluar kamar, sudah rapi dengan celana dan kemeja. Di ruang tamu tampak ibu dan adik Ji Dan sedang asyik berkemas sambil menelpon teman ahjumanya. Memamerkan perjalanan ke Maldives yang akan ia lakukan besok. Bahkan ibu dengan lebaynya memakai kaca mata hitam didalam ruangan.

Ia melambai pada Ji Dan yang baru keluar. Lalu berkata dengan lawannya, membanggakan Ji Dan anaknya yang tidak seperti anak lain, seorang superstar nasional. Ji Dan yang mendengarnya kembali menirukan ibunya dengan senang. Padahal dulu niruin ibu buat ngejek, kesel...hehe


Ji Dan lalu keluar dari apartemen dengan disambut oleh para fans, gadis remaja. Beom Gu berusaha menghalau penggemar-penggemar Ji Dan. Sementara Kwang Chul berdiri disamping van dengan dandanan ala Hyun Bin-nya Secret Garden (halaaah...)

Ealaaah...ternyata nungguin 1 jam nya cuma didepan apartemen toh, kirain jaraknya jauh :p

Ji Dan melihat mobil yang berbeda, ia bertanya heran pada hyung-nya itu. Kwang Chul menjelaskan jika ia menutup perusahaan peminjaman uang lalu membeli mobil van itu. Bukankah memang sudah seharusnya mereka menggunakan mobil seperti itu, untuk seorang bintang besar?
 
Ji Dan tak setuju. Menurutnya ia masih belum jadi bintang besar, jadi sebaiknya hyung-nya berhenti berlebihan. Ia akan pergi naik kereta bawah tanah saja. Hahaha.....kasian Kwang Chul >.<
Ternyata Ji Dan mampir ke noraebang kenangannya bersama Sera dulu sebelum menghadiri sebuah siaran langsung televisi. Ia ingat Sera pernah berkata bahwa lumba-lumba bisa saling berkomunikasi walau jaraknya jauh. Ji Dan jadi bertanya-tanya apakah hati dan perasaannya benar-benar bisa sampai ketempat Sera berada sekarang??

“Tentu saja” jawab suara Sera.

Ji Dan merasa jadi berkhayal bisa mendengar suara Sera gara-gara habis ngomong sendiri. Ia mencoba membersihkan telinganya.



Di depannya datang Sera dengan dress cantik. Sera bertanya kenapa Ji Dan bicara sendiri. Ji Dan terpaku melihat Sera didepannya. Antar percaya dan tak percaya. Tapi kemudian Ji Dan tertawa bahagia. Sementara Sera tersenyum makin lebar.

The End

Comments

  1. ohh.. gitu toh awal mereka ketemu.. hmm akhirnya berakhir juga
    makasi sinopsisnya min :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya tanpa menyertakan tulisannya.

Bagi semua yang sempat mampir blogku, harap tinggalkan komentar agar bisa membantu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Terima kasih semuanya *bungkuk 45 derajat*
Annyeong....