Sinopsis Midnight Girl Episode 7


[Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya. Terima kasih sebelumnya.]


[Benar! Itu Kau]
note: piku menyusul yaa ^^

Sera bersiap dengan menutup mata saat Ji Dan mendekat untuk menciumnya. Tak berlangsung lama karena terdengar bunyi lonceng pintu tanda pelanggan datang. Ji Dan tak bisa berbuat apa-apa.

Seorang pria berpakaian militer, memesan satu ruangan untuk dirinya sendiri. Sera mengantarkannya.

Ji Dan menggerutu kesal pada interupsi pelanggan yang tiba-tiba datang. Juga Sera yang selalu bisa mendengar saat mereka tiba. Kenapa tidak nanti saja dengarnya? Haha

Seorang pelanggan datang lagi, kali ini wanita. Wajahnya tampak sedih dan lelah. Ia juga memesan ruangan untuk 1 orang.

Masing-masing dari pelanggan itu menyanyi dengan penuh emosi. Berteriak, sedih, dan menangis. Ji Dan dan Sera mengintip mereka dari pintu, seperti biasa.

Sera berkata jika Si pria mencampakkan pacarnya dan bertemu dengan gadis lain. Sementara Si wanita mencampakkannya lalu menikah. Tapi mereka terlihat masih tak bisa saling melupakan.

“Bagaimana kau bisa tahu?” Tanya Ji Dan heran.

“Terlihat jelas di wajah mereka, kau tak lihat?” jelas Sera gugup. Seperti seseorang yang menyembunyikan sesuatu.

“Tidak”

“Yaaah…kau tak bisa mendengarkan lagu yang mereka nyanyikan? Sungguh bodoh. Untung saja kau sudah menyerah jadi penyanyi. Aaah..lupakan”

Saat ini Sera hanya berharap Ji Dan mau bernyanyi, sebuah lagu saja. Setidaknya untuk peringatan penutupan karaoke. Ji Dan menolak, meski Sera merengek sedih.

“Kalau tidak, mereka akan mati” kata Sera marah. *marah apa mengancam yaa >.<

Lagi-lagi Ji Dan merasa heran dengan ‘keserba-tahuan’ (entah bahasa apa ini) Sera. Bagi Sera semua itu juga terlihat jelas di wajah mereka. Ia mengingatkan bukankah Ji Dan sendiri yang berkata bahwa tempat ini adalah perhentian terakhir sebelum pergi ke akhirat?

Sera lalu menasehati Ji Dan agar mau berbuat baik. Dengan begitu hal-hal yang baik juga akan datang padanya kelak. Itulah cara kerja dunia. Jadi jangan hanya mengeluh saja. Sayangnya Ji Dan keukeuh tidak mau melakukannya. Baginya itu seperti omong kosong. Sera kesal, seetelah mengumpat Ji Dan yang pengecut, ia berlalu pergi dengan marah.

Ji Dan terlihat seperti itu bukan masalah yang besar, tapi terlihat ia jadi sedikit terganggu dengan sikap marahnya Sera. Tapi kemudian berpaling kembali ,mengintip pelanggan wanita didalam bilik. Wanita itu terlihat sangat sedih. Ia membuka tas miliknya dan mengeluarkan sebuah botol, sepertinya berisi obat. Saat ia mulai mencoba meneguk obat langsung dari botolnya, Ji Dan menjadi panik.

Ji Dan langsung masuk dan mencegah pelanggan meminum obat-obat itu. Tiba-tiba terdengar musik mengalun. Bukan dari stereo dalam bilik itu, tapi di lorong. Pelanggan pria juga keluar untuk melihat.
Dan ternyata Sera-lah yang bernyanyi, dikelilingi gelembung-gelembung sabun nan cantik.

“Ada saatnya dimana orang yang kau cintai pergi
Ada saat dimana kau mengira
itu semua adalah salahmu

Itulah kenapa aku tak dapat menghentikannya pergi
Kukira aku sudah benar-benar bisa melupakan luka ini
Kukira cinta yang lain akan menemukanku
Kenapa aku tak dapat melupakannya?

Kuhanya berteriak sambil memandangi langit
Cintailah aku, harapan kecil merasuk dalam hatiku
Saat itu turun seperti hujan”

Tiba-tiba pelanggan pria menghentikan nyanyian Sera. Ia berkata tidak sedang dalam mood untuk melakukannya (merangkak bangkit dan berpegangan kembali pada setitik harapan akan cinta lain yang akan datang). Pelanggan wanita merasa begitu juga. Sera hanya bisa menunduk sedih. Ia hanya berusaha untuk membangkitkan semangat hidup mereka. Tapi mereka tampaknya tak ingin dibantu. >.<

Para pelanggan itu mulai beranjak pergi. Ji Dan keluar dari bilik dan berteriak pada mereka. Akankah mereka pergi bunuh diri? Hidup mereka masih belum cukup lengkap. Orang yang mau mati tampangnya akan seperti itu (Ji Dan mengendikkan kepalanya kearah Sera). Wait….apa Ji Dan udah sadar atau tahu kalau Sera pamitan mau mati??? >.< T__T

Para pelanggan itu melihat kearah Sera yang tersenyum cerah dan bahagia. Tapi mereka bergeming dan melanjutkan langkah. Jantung Ji Dan berdetak kencang, ia menarik nafas dalam-dalam lalu mengangkat mikrofon. Sera tersenyum senang (bahagia akhirnya keinginan tercapai :P hehe).

Ji Dan mulai bernyanyi dengan merdunya, berekspresi dengan bebas dan bahagia, penuh semangat. Gelembung-gelembung sabun pun bermunculan entah darimana untuk memeriahkan suasana.Para pelanggan terhenti, kali ini karena mereka tertarik dengan lagu yang dibawakan Ji Dan. Sera menyarankan untuk ikut bernyanyi, bukankah tujuan mereka kesini untuk itu??
Dan pada akhirnya mereka menikmati nyanyian dan terlihat kembali “ingin hidup”.

Para pelanggan pulang dengan ‘penampakan’ berbeda. Si wanita bersin-bersin, membuat si pria tampak khawatir. Ia bercerita jika tadi akan meminum obatnya, tapi dihalangi Ji Dan.
Tunggu dulu….jadi itu tadi bukan obat untuk bunuh diri? Tapi obat flu? Muahahaha…..salah tangkap mas brooh.. >.< LOL

Si Pria menawarkan makan sup hangat untuk mengusir rasa dingin. Buru-buru ia menambahkan jika ia tahu tempat yang enak didaerah situ (ceritanya mulai PDKT nih? Cepet bangeeet prosesnyaaa >.<)
Ia akan mentraktir.
Si wanita malu-malu mengiyakan ajakan itu. ia jadi merasa lapar setelah bernyanyi sangat lama tadi.

Mereka pun beranjak pergi. Sambil saling bercerita awal mula mereka bisa sampai di tempat “Karaoke 4 Irama” . Rasanya seperti dirasuki sesuatu, karena mereka tak berniat untuk ke karaoke. Hanya mengikuti kaki melangkah dan tau-tau sudah berada didepan karaoke itu.
Aaah…jadi begitu, bagaimana para pelanggan datang adalah karena daya magic yang dikeluarkan Sera pastinya XD hihi

Pagi menjelang, seperti biasa lampu didepan mati dengan sendirinya. Juga lampu-lampu dilorong, bahkan Ji Dan tertidur. Saat ia terbangun tepat jam 5 pagi, ia sudah berada di meja konter entah bagaimana caranya ia bisa begitu.

Ia mendapati gantungan boneka lumba-lumba warna ungu. Benda pertama yang keluar saat sulap Sera pertama kali ditunjukkan, dan bukannya burung merpati. Memandanginya lembut penuh senyum.

Tiba-tiba ingatan lama kembali datang. Saat itu Sera dalam seragam sekolah, memegangi gantungan boneka dolphin itu. ia seperti teringat sesuatu.

Dirumah sakit, ibu menunggui Sera yang terbaring diam dikasur hingga tertidur. Hawa dingin yang bertiup kencang tiba-tiba membuat ibu sedikit bergerak walaupun tidak sampai bangun. Arwah Sera datang. Sera berjongkok disamping Ibu, menatapnya sedih.

“Ibu, terima kasih. Sekarang aku juga harus pergi. Jadi jangan menderita lagi. Saranghae Omma…selalu” kata Sera sambil meneteskan air matanya.

Ji Dan mengambil ponselnya yang diperbaiki. Hal pertama yang ia lihat adalah foto yang ia ambil bersama Sera. Apa yang terjadi??

Tentu saja, sesuai dugaan Beom Gu. Hantu gambarnya tidak akan tercetak XD. Dan disanalah Ji Dan berpose manis sendirian. Ji Dan terkejut, lalu teringat perkataan Beom Gu. Tapi ia masih tampak tak percaya.



Bersambung to the next episode ^^ ………………….




Komentar :

Yaaaa….tinggal satu episode.
Well sejujurnya ini drama banyak yang aneh. Bukan unsur semi horror yang dimaksud. Lebih pada ceritanya yang aneh, detil-detil kecil. Mungkin aku nya aja yang agak-agak, tapi menurutku itu mengganggu.  

Pertama waktu Sera bilang kalau Ji Dan pernah bilang kalo karaoke itu tempat perhentian terakhir. Rasa-rasanya aku gk nemu adegan itu deh. Juga kufikir Ji Dan nyadar kalau Sera mau mati, tapi sepertinya enggak. Embuhlaah….

Berfikir positif ae…. Mungkin Ji Dan pernah bilang ‘hanya saja’ gk masuk capture scene nya, hehe
Trus mungkin aja Ji Dan udah nyadar kalau Sera mau mati. Tapi kok maksa yaah…
Embuhlah….dan banyak yang lainnya. Hehe

Kasian sama tokoh lainnya dapet dikit banget scene nya. Ibunya Ji Dan baru muncul 1x, adiknya 2x. haha
Ceritanya focus banget di Ji Dan sama Sera. aaah kurang greget…..


*Hari ini komentarnya bikin gk mood yah…abaikan pemirsah, anggap hanya selingan*

Comments

  1. wah.. sedih, udah mau akhir yaa...
    makasi sinopsisnya min, tolong lengkapin picnya yaa :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya tanpa menyertakan tulisannya.

Bagi semua yang sempat mampir blogku, harap tinggalkan komentar agar bisa membantu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

Terima kasih semuanya *bungkuk 45 derajat*
Annyeong....