Sinopsis Midnight Girl Episode 6

[Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya. Terima kasih sebelumnya.]

[Aku Akan Terus Menunggu]


Sera terbangun dengan sangat terkejut akibat insiden tabrak bibirnya dengan Ji Dan. Iapun langsung mendorong Ji Dan menjauh darinya hingga terjatuh dari kursi. Bertanya-tanya apa yang sebenarnya Ji Dan lakukan padanya. Semakin curiga saat melihat Ji Dan memegang ponsel.

“Apa kau diam-diam mengambil gambarku?” tanya Sera khawatir sambil menyilangkan tangannya didada.

Ji Dan salah tingkah, takut dianggap mencuri foto. Ia menjelaskan bahwa sebenarnya tadi Sera menginggau melakukan gerakan sulap, jadi ia berniat untuk memfoto dan menunjukkannya pada Sera.

“Ck... setidaknya kau tau mana yang cantik” ujar Sera.

Ha……Ji Dan bahkan sampai bingung. Sera berkata jika memang menyukai dirinya, bilang saja. Dengan begitu ia akan menunjukkan sisi menarik darinya. Ji Dan speechless.

“Kalau mau berfoto, kau tinggal bilang saja. Kau itu pria tapi pemalu” ejek Sera.

Ji Dan semakin speechless, mencoba menangkal pun percuma. Akhirnya Sera berinisiatif mengajaknya berfoto, bahkan menarik tangan Ji Dan supaya merangkulnya. Tentu saja Ji Dan tak menyia-nyiakan kesempatan, langsung berpose saat hitungan mencapai tiga.
Jepreeet…….

Belum sempat melihat hasil foto, lonceng dipintu berbunyi menandakan ada yang datang, pelanggan. Sera buru-buru bangkit, menyingkirkan tangan Ji Dan untuk menyambut tamu. Membuat Ji Dan terpental dan menjatuhkan ponsel hingga layarnya retak parah.

Ji Dan membawanya ke tempat recovery ponsel. Tukang servicenya berkata jika ponsel milik Ji Dan masih bisa diperbaiki tapi membutuhkan waktu seminggu. Biasanya perbaikannya tidak membutuhkan waktu lama, tapi karena model lama jadi sulit mendapatkan suku cadangnya.
Ji Dan pasrah.

Di tempat karaoke Ji Dan tampak lesu. Tidak ada ponsel, ternyata juga tak ada jaringan internet yang berfungsi saat ia mencoba membuka laptopnya. Rasanya seperti sedang berlatih menjadi biksu di kuil pegunungan.

Ji Dan ingat perkataan ‘Biksu-pengembara’ waktu itu tentang celah kecil, benar-benar omong kosong. Saat ini ia hanya butuh seseorang datang, bahkan hantu sekalipun tak apa. Ia melihat jam didinding ternyata sudah menunjukkan jam 12. Wow ajaib….ia tak tertidur. Ia bahkan menepuk-nepuk pipinya untuk memastikan.
Senyum Ji Dan mengembang.


“Aku bisa menyambutnya (Sera) dengan penuh semangat hari ini” ujar Ji Dan penuh semangat.

Sayangnya waktu terus berlalu tapi Sera tak kunjung datang. Bahkan tanpa menelpon, membuat Ji Dan khawatir. Ditambah lagi para pelanggan tak ada yang datang. Benar-benar membuat frustasi.
Jadi yang bisa dilakukan Ji Dan sekarang hanya membuka tutup pintu, mondar mandir diluar ruangan melihat-lihat orang lalu lalang dengan bosan. Siapa tahu saja Sera akan datang atau mungkin para pelanggan.

“Ini bahkan sudah 3 hari, apa dia sakit?...Tunggu dulu, kenapa aku menunggunya?” gumam Ji Dan sambil menggelengkan kepala menyadarkan diri.


Ji Dan benar-benar bosan. Mencoba berlatih sulap tapi selalu gagal. Akhirnya ia melamun sambil senyum-senyum sendiri membayangkan wajah dan senyum cantiknya Sera.



Tiba-tiba Sera sudah berdiri didepan counternya tersenyum manis. Ji Dan terlonjat kaget, tapi sayangnya itu hanya ilusi. Ia mencoba kembali berlatih sulap. Daan…voila, berhasiiil…yeay ^^. Ji Dan girang bukan main.


Di hari lain Ji Dan disibukkan dengan beberapa pelanggan yang datang. Saat sedang mengatur minuman dalam kulkas, seorang gadis kecil datang padanya. Menunjukkan brosur karaoke sambil bertanya kapan waktu pertunjukkan sulapnya digelar.



Ji Dan menjawab tidak tahu. Ia berkata jika ia juga ingin melihatnya. Sangat ingin melihatnya juga mencemaskannya. Eeeh?.... Gadis itu menatap tak mengerti. Maksudnya sih Ji Dan lagi ngomongin Sera dibanding pertunjukan sulapnya. Tapi emang berhubungan sih, kan Sera yang bisa melakukan pertunjukkan sulap :P.


Saat lonceng dipintu berbunyi, Ji Dan menoleh dengan sangat antusias. Harapannya langsung sirna seketika saat ia melihat Kwang Chul yang masuk. Cieee....yang mengharap :P LOL
Gadis kecil tadi masih merengek menanyakan kapan waktu pertunjukkannya, tapi diabaikan hingga ia kesal sendiri dan pergi.



Mood Ji Dan langsung memburuk. Ketika Kwang Chul menegurnya karena tak ramah pada pelanggan, ia malah balik bertanya dengan ketus kenapa hyung-nya tiba-tiba saja datang ke tempat karaoke.

“Apa maksudmu mendadak? Hey…kenapa kau tak mengangkat telponmu?”

“Layarnya rusak, jadi sedang diperbaiki” kata Ji Dan

“Ngomong-ngomong, aku bangga padamu. Kau sudah tumbuh dewasa sekarang” puji Kwang Chul.

Kwang Chul melihat cukup banyak pelanggan hari ini. Itu bagus. Segera ia keluar memanggil calon pembeli tempat karaoke. Tampaknya calon pembeli sangsi dengan tempat karaoke yang terlihat tua ini. Menurut Kwang Chul semua tempat karaoke seperti itu. Ia juga meyakinkan bahwa jika tempat itu sudah dibeli, maka pembeli bisa merombak sesuai dengan keinginan.
Kwang Chul lalu mengajak berkeliling.



Waktu berlalu hingga jam menunjukkan tepat 12 malam. Kotak musik di meja konter Ji Dan berbunyi dan berputar. Bahkan lampu kelap-kelip dilorong dan lampu papan nama didepan pun menyala. Itu pertanda Sera datang.

Lonceng yang menggantung dipintu masuk berbunyi saat pintu terbuka. Dan bisa dipastikan jika Ji Dan sedang tertidur. Sera menyentuh pipi Ji Dan, membuatnya langsung terbangun. Sera berkata haruskah ia mengambilkan selimut untuk Ji Dan? Rasanya tidak seharipun Ji Dan tak tertidur. Artinya Ji Dan selalu tidur XD

“Kau…kenapa tidak datang kerja? Bahkan tanpa menelpon” tanya Ji Dan kesal.

“Aku sudah melakukannya, tapi katanya(mungkin operator yang jawab) ponselmu tidak aktif”

“Ah iya…ponselku layarnya rusak, jadi sedang diperbaiki. Itu semua karenamu!” keluh Ji Dan.


Sera menjelaskan alasannya tidak masuk adalah karena ada hal yang mendadak. Tapi Ji Dan tetap mengeluhkan Sera yang tak menelpon jika mau bolos kerja.

“Apa kau mengkhawatirkanku?” tanya Sera.

Ha….. ketahuan :p
Ji Dan berkelit jika Sera bolos, otomatis semua pekerjaan dia yang melakukannya. Tentu saja Sera tidak begitu saja percaya. Ia tersenyum lembut dan mengucapkan terima kasih pada Ji Dan yang sudah mengkhawatirkannya. Juga meminta maaf karena sudah membuatnya cemas.

“Aku tidak suka membuat orang lain cemas” gumam Sera murung.

“Ya…jangan membuatku cemas. Aku sangat mencemaskanmu” ucap Ji Dan mengakui.


Mereka terdiam. Suasana menjadi agak canggung. Ji Dan mencoba mengubah topik pembicaraan. Ia memberitahu Sera jika tempat ini mungkin akan tutup. Ia bercerita saat para calon pembeli yang datang untuk melihat tempat ini, mereka akhirnya malah berlari bukannya membeli. Jadi diputuskan oleh pemiliknya bahwa tempat ini akan dijadikan gudang saja.

Ji Dan juga tak begitu tahu kapan tepatnya tempat ini akan ditutup. Entah besok atau lusa, pokoknya ia akan menghubungi Sera saat hari penutupan. Sera tampak sedih, tapi ia sudah berencana untuk mengundurkan diri. Jadi mulai besok Sera tak akan datang lagi untuk bekerja.

“Aku tidak akan melakukan ini untuk waktu yang lama. Aku cuma mempunyai sedikit waktu luang sebelum pergi” kata Sera. Tampak matanya berkaca-kaca saat mengatakannya.

“Kau akan pergi? Kemana?”

“Tempat yang jauh”

Sera berkata meski jaraknya jauh, tapi dekat dihati. E’ehm…
Ji Dan tak mengerti. Lumba-lumba bisa saling berkomunikasi satu sama lainnya meski jaraknya beberapa kilometer. Mereka bisa menyampaikan perasaan dan hati mereka. Bukankah bernyanyi juga begitu? (jadi keinget sistem sonarnya PD Ra Joon Mo..*abaikan*)

Maksudnya menyampaikan perasaan lewat nyanyian ketempat yang jauh. Tapi di jaman sekarang banyak kurir, tinggal meminta mereka mengantarkannya. Kenapa harus lewat nyanyian?

“Setidaknya ada satu orang di dunia ini yang sedang menunggu Gong Ji Dan bernyanyi. Entah mereka dekat atau jauh” kata Sera kesal.

“Mustahil”

“Aku. Aku akan selalu menunggu dan mendukungmu!” janji Sera.

“Terima kasih” ucap Ji Dan tulus.

Sera mendengar jika tempat ini tidak laku dan hanya ditutup saja, Ji Dan berada dalam kesulitan besar karena tak bisa membayar hutang. Tapi Ji Dan tak masalah, setidaknya ia tak akan mati. Ragu-ragu ia bercerita jika ia ingin mengirim ibu dan adiknya pergi berlibur di Maldives. Bukan, tapi mengelilingi Eropa dan berakhir di Asia Tenggara. Setidaknya ibu bisa memamerkannya pada teman-temannya.
Ouuuch….menyentuh sekali impianmu Oppa,.semoga tercapai ^^ ternyata Ji Dan anak baik juga ya ^^



Berhubung ‘Karaoke 4 Irama’ mau ditutup jadi itu sayang sekali(baca: kemungkinannya gak kesampaian). Tapi Ji Dan tetap senang, bekerja paruh waktu di tempat karaoke adalah pengalaman yang menyenangkan.

“Ji Dan Oppa adalah orang yang baik dan juga sangat keren. Kurasa…aku sudah mengenalmu sekarang ” puji Sera.

Ji Dan memastikan bahwa ini belum berakhir. Ia lalu mendekat kearah Sera dan menciumnya lembut. Sera menerimanya dengan menutup mata.






Bersambung to the next episode…………..


Komentar :

Hufftt….campur aduk rasanya. Episode ini benar-benar sweet,, yaa walaupun ada sedih-sedihnya juga.

Ji Dan akhirnya sadar kalau dia jatuh cinta sama Sera. Walau masih malu-malu kucing. Tapi Sera tau, jadi dialah yang akhirnya bergerak maju. Lebih mendekat agar Ji Dan segera menjangkaunya. E’ehm…

Aku suka hubungan yang tak tahu kapan dimulainya, tapi mereka saling tahu dan memahami bagaimana sebenarnya hubungan mereka. Meski awalnya Ji Dan mencoba menyangkal karena malu, tapi karena Sera ikut bergerak jadi pada akhirnya ia mau mengakui.

Daaannn…. Akhirnya mereka kissu yang sebenarnya, kalau episode kemarin kan Cuma tabrak bibir..heuu….

Entah Ji Dan nyadar atau enggak, tapi Sera sudah mengisyaratkan jika ia akan pergi jauh dalam arti pergi dari dunia ini selamanya. tapi emang sih Ji Dan belum tau kalau Sera hanya roh. Hehe

Mungkin Sera berharap Ji Dan gak merasa kehilangan saat dia sudah pergi. jadi ia memanfaatkan quote demi mensugesti Ji Dan, semacam mencuci otak yah… supaya ia ingat bahwa meskipun jarak mereka jauh, mereka tetap dekat dihati. Apa Sera berharap mereka berkomunikasi didalam hati pakai sistem sonar kyk lumba-lumba? Err…. Bisa-bisa malah jadi gila dong.
Ngomong sendiri dengan delusi kekasih didalam hati …errr….


Comments