Sinopsis Midnight Girl Episode 5

[Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya. Terima kasih sebelumnya.]


[Aku Ingin Menolong]



Esok harinya Ji Dan bersiap berangkat kerja. Ia berdandan rapi sambil bersiul-siul senang. Mengingat perkataan Sera tentang music yang layaknya sihir, bisa menggerakkan dan menyampaikan perasaan seseorang, membuatnya tersenyum lembut.

Kebetulan adiknya mengintip dari balik pintu. Melihat perubahan oppa-nya, membuatnya bertanya-tanya mungkinkah terjadi sesuatu yang baik? Tapi akhirnya ia memutuskan bahwa mungkin oppa-nya akan pergi minum dengan Kwang Chul seperti biasa.
Ji Dan yang kesal mendengar ocehan adiknya lalu menutup pintu untuk mengusirnya.

Sesampainya di ‘Karaoke 4 Irama’, Ji Dan bersih-bersih dengan sangat bersemangat. Bahkan sambil bernyanyi-nyanyi kecil. Saat Beom Gu datang membawa tteokbokki untuk dimakan bersama, Ji Dan hanya menoleh singkat lalu kembali bekerja.
Beom Gu mengejek Ji Dan yang sekarang tampak seperti karyawan karaoke sesungguhnya.



Sekarang mereka sudah makan tteokbokki itu bersama sambil tertawa-tawa. Entah ngetawain apa >.<
Beom Gu menegaskan cerita Ji Dan mengenai hal aneh yang terjadi saat Sera datang dan pulang. Yaitu Ji Dan yang selalu dalam kondisi tertidur. Menurutnya itu sangat aneh.


Para pelanggan selalu berdatangan saat Sera ada. Padahal sepanjang hari tidak ada satupun yang datang.
“Kupikir...” ucap Beom Gu sambil melihat kanan kiri.

“Apa yang coba kau pikir?”

“Apa gadis itu hantu?”

“Sinting” ejek Ji Dan.

Beom Gu kembali menghasut dan menakut-nakuti Ji Dan dengan berkata jika gosip itu benar, maka setiap jam 12 malam akan terdengar suara musik dari ruangan pojok itu. Ji Dan pasti juga akan mendengarnya. Mereka perlahan-lahan melihat ke lorong ruangan pojok karaoke. Dan........

“Aish.....hentikan, benar-benar!” bentak Ji Dan.

“Kau terus saja bicara hantu setiap ada kesempatan. Kalau kau seperti ini terus, pergi sana dan berhenti makan!” tambah Ji Dan.

Beom Gu mengabaikan ancaman Ji Dan, malah menyuruhnya untuk melupakan hal itu. Ia lalu bertanya tentang Sera. Apakah Ji Dan mempunyai fotonya? Ia ingin sekali melihat wajah Sera, kira-kira mirip dengan artis siapa.

Sayangnya Ji Dan tidak punya. Dan tak mau memfoto Sera saat Beom Gu menyuruhnya. Malah ia berbalik menyuruh Beom Gu untuk mengambilnya sendiri jika memang sangat ingin tahu.

Karena Sera bekerjanya di malam hari, Beom Gu tak bisa. Masalahnya akhir-akhir ini ia tidak bisa keluar malam, setidaknya tidak boleh pulang lewat tengah malam. Jika tidak orangtuanya akan memotong uang sakunya. Kenapa bisa begitu??
Itu karena Beom Gu pernah tidak pulang kerumah selama 3 hari setelah minum-minum. Dasar...

“Pokoknya, foto dia dan segera kirimkan padaku, ok! “ pinta Beom Gu memaksa.

“Oh iya satu lagi,...jika gambarnya tak muncul, itu artinya dia benar-benar hantu” ujar Beom Gu menakut-nakuti Ji Dan.



Ji Dan kesal dengan ocehan Beom Gu jadi ia menyuapkan makanan kemulut temannya hingga penuh.

Malampun tiba, Ji Dan sendirian menunggu pelanggan juga Sera. Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Ji Dan mencatat jam dari menit ke menit demi membunuh waktu dan sepi. Juga karena ia ingin menghindari agar tak tertidur saat Sera datang.


Tiba-tiba Kwang Chul menelpon dan langsung mengumpat Ji Dan, si bocah tengik. Kenapa? Itu karena menurut Kwang Chul, Ji Dan tidak pernah mengangkat telponnya akhir-akhir ini. Suatu waktu ia menelpon di jam 1 malam, dihari yang lain jam 2 malam. Ji Dan heran karena memang tak ada telpon yang masuk.



Kwang Chul jadi curiga jangan-jangan Ji Dan tak bekerja dengan benar atau malah tak masuk kerja? Kesal dituduh begitu, Ji Dan menantang hyung-nya untuk datang mengecek dirinya di tempat karaoke. Aaah... Kwang Chul hanya bercanda, sebenarnya ia hanya ingin menanyakan apakah ada banyak pelanggan yang datang?

Kwang Chul berencana untuk datang kesana beberapa hari lagi bersama dengan beberapa calon pembeli. Mungkin ia berharap banyak pelanggan yang datang saat mereka kesana. Ji Dan meminta Kwang Chul datang malam nanti sekitar jam 1 atau 2 malam, alasannya karena jam segitu pelanggan banyak yang datang.

Tapi Kwang Chul tidak mau. Ia kemudian mengingatkan Ji Dan yang hanya memiliki waktu 2 minggu lagi untuk melunasi hutangnya. Jadi karaoke itu harus terjual dalam jangka waktuu itu. Jika tidak maka Ji Dan harus menjual rumahnya atau apapun untuk melunasi hutang. Kwang Chul lalu menutup telponnya.

Ji Dan frustasi dengan keadaan ini. Seandainya saja para pelanggan yang datang di malam hari bisa datang sepanjang hari. Pfft.......
Ia lalu melanjutkan kegiatan yang sempat diinterupsi oleh Kwang Chul. Mencatat jam.

Pukul 12 malam tepat, bunyi lonceng pintu terbuka. Ji Dan terbangun kaget dan tau-tau Sera sudah ada didepan. Sera heran dengan Ji Dan yang selalu ketiduran saat ia datang. Ji Dan malah balik bertanya apakah Sera menyemprotkan sesuatu sebelum masuk karaoke hingga ia tertidur. Sera menyangkalnya, lagipula buat apa?



Ji Dan lalu menunjukkan hasil kerjanya (baca: mencatat waktu) pada Sera. Tertera disana catatan Ji Dan terakhir pukul 11.37, itu artinya ia masih terjaga, sekarang jam 12.00 kenapa ia bisa tertidur.
“Nah..kan, bukankah itu aneh?” jelas Ji Dan menggebu-gebu.


Sera memperhatikannya dengan padangan biasa seolah itu sesuatu yang tidak aneh. Lagipula sudah terlewat 23 menit, jadi apa yang mungkin bisa terjadi dalam kurun waktu tersebut? Haha
Ji Dan akhirnya terdiam tertunduk.

Sera bertanya apakah sepanjang hari sama sekali tak ada pelanggan? Ji Dan memberikan brosur terbaru sambil berkata brosur itu tak ada efeknya. Maksudnya brosur yang dibuat dengan konseppun tidak memberikan dampak untuk para pelanggan jadi tertarik dengan karaoke mereka.

Hari ini Sera tampak tak bersemangat. Ji Dan menyadari hal itu sehingga bertanya ada apa dengan temannya yang tak seperti biasanya.


“Aku hanya sangat lelah saja hari ini” jawab Sera murung.

“Apa yang kau lakukan sepanjang hari, sampai kau kerja paruh waktu sangat malam? Bagaimana kalau mengubah jam kerja, malam jadi siang” tawar Ji Dan.

“Siang hari aku juga sibuk”

“Aigoo...apa kau punya hutang? Kenapa kau butuh banyak uang?”

“Tak semua orang sepertimu” sindir Sera.

Ha!..#jleb Ji Dan :P

Sera bergumam jika ada seseorang yang ingin ia tolong, tapi ia tak mengatakan siapa orangnya.

Kilas balik, disebuah ruangan rumah sakit gadis yang terbaring koma(ep 1) diperiksa oleh dokter, disampingnya sang ibu memperhatikan sambil menangis tersedu-sedu. Dokter tak berkata apa-apa tapi tindakannya mengisyaratkan bahwa pasien tidak punya harapan lagi. Sang Ibu menangis bertambah keras dan terisak-isak memohon pada dokter tersebut.

Di depan pintu tampak Sera bergaun putih memandang sedih pada Ibu.


Kembali ke masa sekarang, ternyata Sera terdiam cukup lama. Ji Dan mengalihkan perhatian dengan menanyakan trik sulap untuk memunculkan buket bunga seperti pada waktu itu. Juga bunga mawar yang kelopaknya berguguran kemana-mana. Tapi kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu?

Ji Dan beralasan jika tak ada salahnya belajar. Tapi Sera tau maksud sebenarnya, untuk menggiring pelanggan sepanjang hari. Hehe....

Sera kemudian mengajarkan trik dasar pada Ji Dan sambil menyanyikan sebuah mantra ‘puteri sihir Sera telah datang’. Sayangnya Ji Dan tidak berhasil sekalipun setelah beberapa kali mencoba. Sampai akhirnya Ji Dan menyerah.


“Sulap itu bukan hanya tentang tipuan mata dan penggunaan teknik. Aturan utama dalam sulap adalah masukkan hati yang tulus kedalamnya. Aturan kedua, sulap yang bisa menyentuh hati orang-orang adalah sihir yang sesungguhnya” kata Sera.
Dengan marah Sera menyuruh Ji Dan mencobanya lagi dengan hati yang tulus.
Ji Dan akhirnya berlatih lagi bahkan saat ia ditoilet untuk buang hajat. Err....

Saat Ji Dan keluar dari toilet, ia mendapati Sera tertidur di sofa. Padahal awalnya ia mengajak Sera untuk pulang saja karena tak ada pelanggan hari itu. Ji Dan lalu mendekati Sera dan berkomentar ternyata Sera bisa tidur dan kelelahan juga XD.





Ia teringat dengan perkataan Sera yang ingin menolong seseorang. Dan bertanya-tanya siapa orang itu, hingga Sera mau bekerja sekeras itu.

Tiba-tiba Sera menggumamkan mantra sulap dalam tidurnya juga menggerak-gerakkan tangannya. Ji Dan tersenyum geli melihatnya. Ia berkata bahkan dalam tidurnya pun Sera bekerja, sungguh profesional.

Ji Dan lalu mengeluarkan handphone dan mencoba untuk memfoto Sera untuk bukti pada Beom Gu. Ia mendekatkan kamera ke wajah Sera, tapi tidak jadi. Karena melihat Sera tampak tak tenang, mungkinkah Sera sakit?


Ji Dan mendekat ke wajah Sera untuk melihatnya lebih jelas. Pada saat yang sama Sera memalingkan wajahnya. Daaan................ Cup, bibir mereka bertabrakan. Halah.......hahaha
Sera perlahan membuka matanya, dan melotot kaget saat sadar Ji Dan menciumnya.




Bersambung.....tunggu next episode ya^^................


Komentar :

Pertama : Beberapa kali Beom Gu selalu menyinggung gadis itu mirip artis siapa, mungkin maksudnya hasil oplas kali ya... Pada dasarnya di negara Korea sana, oplas menjadi sesuatu yang lumrah. Dan kebanyakan klinik bedah plastik menawarkan untuk merekronstruksi wajah mirip dengan artis-artis cantik terkenal asal negri ginseng tersebut. Jadi menurutku jadi hal wajar saat Beom sering bertanya “ mirip artis siapa sih?” Hehe.....

Kedua : karakternya Ji Dan ini yaa...kalau diperhatiin kok dia gak ada semangat apapun ya, bener juga yang dibilang Sera, Tak ada ambisi alias hidup untuk mati. Emang bener sih hidup ini pada akhirnya hanya untuk mati. Tapi kita harus punya ambisi, bukan terlalu ambisi, cukup sekedarnya.
Sebenarnya apa sih tujuan hidup?? Nah..... itulah yang harus kita cari masing-masing jawabannya.

Ketiga : Episode kali ini kita diajarkan untuk melakukan semua hal dengan hati. Pada episode sebelumnya disebutkan bahwa bernyanyi harus dengan hati agar tersampaikan maksud liriknya pada para pendengar. Disini sulappun juga harus dengan hati .... Err...gimana caranya menikmati sulap dengan hati apalagi kalau trik sulapnya macam Om L*mbad...hehehe

Ini Ji Dan udah terlanjur jatuh cinta ya....emang sih gak nyadar kalau lagi jatuh cinta, tapi tindak tanduknya itu lhoooh.... ^^
Sampai gak ngefek dengan keanehan-keanehan yang terjadi. Padahal Beom Gu udah tiap hari ibaratnya makan tiga kali sehari aja bahas hantu....Pffttt

Malahan dia yang udah liat Sera keluar pintu nembus itu. Pffttt.....

Comments