[Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya. Terima kasih sebelumnya.]
[Karaoke yang mencurigakan]
Disebuah
rumah sakit tampak seorang gadis terbaring diam dengan tubuh terhubung dengan
selang-selang dan alat bantu pernafasan. Gadis itu terlihat koma.
Terdengar
suara seseorang mengomentari kualitas vokal sang peserta yang kurang baik,
padahal dalam final ini yang dinilai adalah kemampuan vokalnya. Mereka lalu
memutuskan untuk mengeliminasi peserta tersebut lalu memanggil kontestan
selanjutnya, Gong Ji Dan untuk unjuk kebolehan. Suara itu ternyata berasal dari
sebuah layar datar televisi yang berada dalam ruang rawat si gadis.
Gong Ji
Dan memperkenalkan diri dengan agak gugup dan tegang. Ia dinasehati supaya
tidak perlu tegang dan tetap bernyanyi dengan santai seperti yang biasa dilakukan.
Ji Dan
menurut dan music intro pun mulai terdengar.
Tiba-tiba
jari telunjuk si gadis bergerak.
Sebuah
ponsel bergetar diatas meja, Ji Dan meraba-raba untuk meraih ponsel tersebut
hingga menjatuhkan sebuah robot mainan. Masih dengan mata tertutup, Ji Dan
menjawab telpon yang ternyata dari seorang Hyung. Ia diminta datang ketempat
hyungnya itu dalam waktu 1 jam.
Ji Dan lalu
keluar kamar dengan membawa jaket. Saat hendak berpamitan pada ibunya, ternyata
ibu sedang asyik bertelpon dengan temannya. Ia lalu menuju dapur untuk minum. Sepertinya
teman ibu sedang berlibur ke pulau Maldives (pulau yang terletak sangat dekat
dengan daratan di semenanjung korea). Ibu berkata kalau dari namanya saja sudah
terdengar sangat romantis. Adik perempuan Ji Dan yang juga duduk bersama ibu
merasa sangat iri sekali.
Ibu
mengatakannya sambil melihat kearah Ji Dan seolah menyindirnya. Hahaha
Sementara
yang disindir malah mengejek ibu dibalik punggungnya dengan cara menirukan
omongan ibu meski tanpa suara. Haha
Ji Dan
berkata akan menemui Kwang Chul Hyung (nama si Hyung) saat ibu bertanya ia akan
pergi kemana. Ibu langsung melarang anaknya bergaul dengan lintah darat seperti
Kwang Chul. Ia juga mengancam akan mengunci pintu jika Ji Dan pulang dalam
keadaan mabuk lagi.
Ji Dan
dan Kwang Chul sudah berada di gedung tua yang tampak sudah lama tak terpakai.
Sebuah noraebang “Karaoke 4 Irama”, menurut Kwang Chul tempat ini memiliki
sound system terbaik. Ini akan jadi penyelamat hidup untuk Ji Dan. *Mungkin Ji
Dan ini punya hutang kali yaa sama Kwang Chul*
Mereka
lalu masuk tempat itu. Pemandangannya suram, ruangan penuh debu, sarang
laba-laba dan terkesan angker.
“Apa
tempat ini dibangun 100 tahun yang lalu? Ini hutan belantara” keluh Ji Dan.
Tapi
Kwang Chul masih dengan pendapatnya, bahwa ini adalah noraebang paling modern
dan terbaik. Mereka lalu masuk salah satu bilik dan mulai mencoba peralatan
disana. Masih berfungsi dengan baik, hanya perlu dibersihkan karena memang baru
ditutup selama satu tahun.
Jadi
sekarang,..Ji Dan harus membersihkannya sekaligus menjadi pekerja paruh waktu
disana selama 1 bulan.
Tarik
semua pelanggan termasuk orang-orang seusianya. Begitu tempat itu menghasilkan
uang, Kwang Chul berniat menjualnya.
Tapi
bagaimana jika tidak ada yang membelinya? Apakah Ji Dan disuruh bekerja disana
lebih lama? Tidak,, Kwang Chul berjanji tidak akan melakukannya. Jika tak ada
yang membeli, maka tempat itu akan dijadikan gudang.
Lalu
kenapa tidak sekarang saja (dijadikan gudangnya)? Itu karena….ngomong-ngomong
apa hak Ji Dan berkata begitu, toh ia sendiri menghabiskan uang, kartu kredit bahkan hutang dimana-dimana hanya untuk ikut kontes
bernyanyi dan mengejar-ngejar agensi penipu. Mana Single yang katanya mau
keluar??? Omong kosong.
Ji Dan
mengeluh ia harus bekerja di noraebang, kenapa tidak ditempat lain? Lagipula ia
sudah berhenti bernyanyi. Tapi siapa yang menyuruhnya bernyanyi? Kwang Chul
hanya menyuruhnya untuk membawa pelanggan dan menjaga tempat itu, itu saja.
Saat Ji
Dan mau protes lagi, Kwang Chul langsung mendelik, membuatnya tak berkutik.
Kwang Chul membujuknya lagi sambil mengancam mengenai masa depan Ji Dan saat
berumur 60-80 tahun, apa yang akan terjadi jika tempat itu dijual.
Begitu
sadar, ia hanya bisa mendesah pasrah.
Ji Dan
lalu menyebarkan selebaran promosi diberbagai tempat. Ditempel di dinding
rumah-rumah warga, stasiun kereta,
apartemen, sekolah, bar, kedai dll.
Dan sekarang
Ji Dan berjaga di “Karaoke 4 Irama” yang masih belum ada pelanggan, bersama temannya yang mengacau. Mengusulkan semua hal
dan mengomentari refrigerator yang kosong. Ji Dan menyarankan padanya supaya
mencari pekerjaan dan mengambil kesempatan ini untuk berinvestasi, 2 botol cola
dan beberapa botol minuman lainnya.
Daripada menjadi pengangguran dan bisanya hanya menempeli Ji Dan.
Tapi
masalahnya adalah ia tak punya 1 botolpun bahkan untuk dirinya sendiri.
Menyedihkan.
Ngomong-ngomong
tentang mencari kerja, pekerjaan apa yang cocok untuk seorang direktur sebuah
agensi?
Ji Dan
mencibir bualan temannya itu, bagaimana bisa ia menyebut dirinya direktur
agensi sedangnya artisnya hanya satu orang penyanyi, itupun Ji Dan yang
sekarang menjadi penjaga Noraebang. LOL
Teman Ji
Dan tetap ngotot bahwa bagaimanapun Ji Dan masih bisa bernyanyi. Bahkan Kwang
Chul saja menyuruhnya menjaga tempat ini, walaupun alasannya untuk membayar
hutang tapi sepertinya Kwang Chul masih berharap Ji Dan menyanyi.
Ji Dan
tak mengindahkan bualan temannya lagi, ia menyuruhnya menjadi pelayan saja
disana. Tapi siapa yang butuh pelayanan?? Tidak ada, karena memang tidak
pelangganpun.
Ini
masih siang tapi auranya sangat menyeramkan. Apa Ji Dan tidak pernah mendengar
ada rumor mengenai hantu? Temannya lalu bercerita, tempat karaoke ini sangat
terkenal. Ada beberapa pekerja paruh waktu yang meninggal ditempat ini.
Bayangan
Ji Dan pun dimulai.
Sebelum
tengah malam, semua pelanggan pergi secara aneh. Dan tak ada pelanggan satupun
sampai tutup. Tapi tiba-tiba musik mulai mengalun dari ruangan paling pojok.
Penjaga pergi keruangan itu dan mendapati tempat itu kosong. Ia lalu mematikan
musiknya dan keluar.
Begitu ia
diluar, tiba-tiba musik mengalun lagi, penjaga itu lalu mengintipnya dan muncul
wajah seorang wanita berwajah pucat dengan tatapan tajamnya. Penjaga itu
berbalik karena takut, tapi si hantu wanita tersebut muncul dilorong dan minta
tambahan waktu. (nonton sambil nulis ini tuh merinding banget, padahal ini
siang..sial)
Bayangan
Ji Dan berhenti karena temannya berteriak histeris dengan ceritanya sendiri. Temannya
berkata bahwa setelah itu pekerja paruh waktu tersebut meninggal dan karena
gosip itulah kenapa tidak ada pelanggan yang datang.
Makanya
seberapapun kerasnya usaha untuk menjual tempat ini, siapa yang mau
membelinya?Aah….bagaimanapun tempat ini tetap akan dijual setelah sebulan.
Ji Dan yang
sudah kesal berteriak marah menyuruh temannya itu pergi.
Ji Dan
membaca buku daftar lagu-lagu sambil sesekali melihat lorong menuju ruangan
pojok. Dan menjingkat kaget saat mendengar suara yang mungkin ditimbulkan
tikus. Ia menggerutu para pelanggan yang seharusnya sudah datang di jam-jam
itu.
Teringat
lampu papan nama yang belum dinyalakan, mungkin pelanggan tidak melihatnya
karena gelap. Ia mencari sakelar dan menghidupkannya. Tapi lampunya terus
berkedip, Ji Dan kesal lalu memukul-mukulnya, sayangnya..lampu itu malah mati
bukannya nyala.
Waktu
masih menunjukkan jam 8 malam, pelanggan masih belum ada. Benar-benar
membosankan. Demi membunuh waktu dan sepi, Ji Dan menarik sofa untuk ditempatkan didepan meja jaga, memainkan tamborin, melihat-lihat jadwal, buka tutup kulkas, dan tertawa-tawa sambil melihat ponsel.
Pukul
11.00 malam, Ji Dan mulai menguap dan rebahan di kursi. Begitu jam 00.00, kotak
musik dimeja berputar dan berbunyi. Lampu dilorong nyala berkelap-kelip. Lalu terdengar
bunyi lonceng pada pintu depan yang terbuka.
Bahkan
lampu papan nama pun menyala.
Seorang
gadis cantik masuk, lalu jongkok didekat Ji Dan. Ia mengamati wajah Ji Dan yang
terlelap, kemudian ragu-ragu ia membangunkannya.
Ji Dan terjingkat kaget apalagi melihat gadis cantik didepannya. Tersadar,,, Ji Dan langsung menyapa dan bertanya untuk berapa orang. Dikira Ji Dan gadis itu seorang pelanggan. Tapi ternyata bukan, ia memperkenalkan dirinya pekerja paruh waktu di Noraebang ini. Mungkin Direktur lupa memberitahu Ji Dan.
Ji Dan
skeptis melihatnya. Antara percaya dan tak percaya tapi ia tak berkomentar dan
hanya memandangi partner barunya tersebut.
Tunggu
next episode……^^
Komentar
:
Sesuai
judul episodenya, ini mencurigakan. Apalagi gadis pekerja paruh waktu yang
datangnya jam 00.00 tepat, pantesan judul dramanya “Gadis pukul 12 malam”.
Aneh aja
aku mikirnya, ada gitu shift jam 12 malem. Bukannya karaoke bukanya sampe jam
2-3 dini hari ya….
Enak banget
klo cuma kerja 2-3 jam. >.<
Karena scene
awal yang diperlihatkan itu gadis terbaring koma, aku punya kecurigaan
jangan-jangan pekerja paruh waktu itu si gadis yang koma. Tapi anehnya kalau
emang si gadis koma alias hantunya, waktu dia nyentuh Ji Dan buat bangunin kok
tangannya bisa nyentuh, bukankah seharusnya tembus yah hehe XD
Well, anggap
aja ini drama fantasi jadi dinikmati aja setiap adegan anehnya XD
Aku suka
akting lucu dan imutnya Nam Tae Hyun ^^ Aaah abaikan….aku emang selalu suka
sama Lead Male nya LOL
Drama
ini durasinya cuma 15 menit, tapi aku biasa nulisnya suka putus-putus ditengah
jalan, jadi selesainya lama. Semoga aja bisa nyelesain 1 episode dalam sehari,
jadi besok udah bisa diposting ^^
Wah bagus critax. Tolong dslsaikn y,kkak😊
ReplyDeleteInsyaallah diselesaiin kok^^
ReplyDelete