[Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya dan tidak meng-copy nya. Terima kasih sebelumnya.]
Ho Goo ditertawakan temannya ketika Ho Kyung menceritakan kembali
bagaimana kakaknya merasa itu cinta saat ia saling bertatapan mata dan ingin
kembali menyeberangi jalan menemuinya. Ho Goo tidak mengatakan jika itu adalah
Do Hee dan hanya berkata bahwa itu seorang gadis. Mereka masih mentertawakan Ho
Goo hingga merasa ingin kencing. Seorang
ahjuma tiba-tiba datang dan langsung membentak mereka untuk membela Ho
Goo. Ia mengejek mereka yang tidak punya
pacar saja bisa-bisanya mengkritik teman sendiri.
“Tampang kalian seperti cumi kunyah. Beraninya kalian mengejek anakku”
Ahjuma ternyata ibunya Ho Goo dan Ho Kyung. Ho Goo yang merasa dibela
menegakan duduknya menantang mereka yang mengkeret takut.
Ibu kembali kemeja berkumpul dengan teman-temannya, membawa cabai yang ia minta dari meja anaknya. Kembali
sebentar sambil melirik kebawah tempat duduk Ho Goo dan berkata “Hey Ho Goo,…kau
seharusnya memberikan itu pada orang lain. Apa gunanya dibawa, jika kau tidak
akan menggunakannya?”
Tawa teman-temannya kembali meledak sementara Ho Goo malu sambil
menutupi area terlarangnya. (LOL…..parah ibunya Ho Goo nih, hahahahaha)
Ibu tertawa dan menanyakan pendapat pada yang lain tentang aktingnya,
apakah itu bagus. Chung Jae memberikan jempolnya sambil berkata jika ia bahkan
sempat merasa takut pada ibu. Dan kemudian mereka kembali tertawa
terbahak-bahak.
Ho Goo melirik ibunya sambil merengut kesal.
“Wanita genit ini adalah Kim Ok
Ryung. Ibuku.”
Pagi harinya Ho Kyung berjalan menuju kamar Ho Goo dengan sempoyongan membangunkan
Oppanya untuk sarapan bersama. Dengan mata masih setengah terbuka Ho Goo keluar
kamar dan mendapati banyak surat untuknya, tagihan-tagihan dan ada salah satu
undangan reuni SMA.
Dikantor Ho Goo tidak konsentrasi bekerja (note: Ho Goo bekerja sebagai
penggambar webtoon), ia memandangi foto Do Hee dan undangan reuni dengan galau. Ia mengajak Tae Hee untuk
datang ke acara reuni SMA Mansae, akan menyenangkan melihat wajah teman-teman
SMAnya lagi dan mendengar mereka jadi apa sekarang. Tae Hee tidak sependapat,
baginya Ho Goo terlihat seperti mencari-cari alasan. Karena sebenarnya Ho Goo
ingin bertemu dengan Do Do Hee. Tae Hee
tak bisa dibodohi.
Tae Hee bertanya-tanya kemungkinan Do Hee akan hadir. Seperti yang
dikatakan Chung Jae, Do Hee adalah bintang yang terlalu besar untuk bisa mereka panggil sebagai teman. Lagipula
Chung Jae terus menerus mengeluh jika mereka tidak akan mendapat penonton dari
situs webtoon mereka. Ho Goo berbisik mengusulkan alasan untuk berbohong bahwa
mereka sudah mengambil data gambar jadi Chung Jae akan mengijinkan mereka
pergi.
Chung Jae yang berada dikursinya menyahut melarang mereka berbohong. Dengan
lesu ia mengangkat kepalanya dari meja sambil mengatakan jika ia mengijinkan
mereka pergi. Dengan syarat, tentu saja.
Chung Jae melepas baju yang dipakai dan menyerahkannya pada Ho Goo. Ia meminta
mereka untuk mendapatkan tanda tangan Do Hee jika bertemu. Harus.
Mereka keluar rumah dengan tersenyum senang, dengan Ho Goo yang bergaya
ala hip-hop. Mereka berpapasan dengan Ho Kyung yang baru pulang. Ho Kyung
berkomentar jika Ho Goo tidak akan bertemu dengan seorang wanita dengan
penampilan seperti itu kan?
Akhirnya Ho Kyung mendandani oppanya, kemeja motif kecil-kecil
dipadukan celana skiny warna biru tua. Memarahi Ho Goo yang terus menarik
kemejanya keluar karena Ho Goo merasa terlalu ketat dan tidak nyaman. Tapi menurut
Chung Jae dan Tae Hee penampilan Ho Goo membuatnya terlihat lebih kurus lagi. Ho
Kyung membentak kesal mereka yang berkomentar.
Baginya mereka tidak tahu fashion dan inilah yang seharusnya dilakukan
agar terlihat bling-bling.
Ho Kyung lalu menghadapkan Ho Goo didepan cermin dan memuji penampilan
Ho Goo. Ia berkata bahwa Ho Goo pasti merasa terlahir kembali. Mulai sekarang
seperti inilah penampilan Ho Goo.
“ Di Seoul, Negara ini, Planet ini….Kemanapun kau pergi , kaulah
bintangnya hari ini!”
Ho Goo merasa tersemangati dengan perkataan Ho Kyung, mencengkeram
cermin dengan pandangan penuh tekad dan tersenyum penuh percaya diri yang
tinggi.
Sesampainya diacara reuni barulah Ho Goo mengeluh perlakuan Ho Kyung
padanya. Ia menyesal karena menuruti nasehat Ho Kyung. Kenyataannya penampilan
Ho Goo tak ubahnya seperti pelayan di restoran tersebut. Ho Goo memeluk
tubuhnya malu.
Ia berusaha memanggil Tae Hee yang sedang memamerkan otot bisep miliknya
pada teman disampingnya. Berpamitan untuk pergi duluan sambil memeluk tas
didadanya agar tak terlihat oleh pengunjung lain. Takut dikira pegawai disana,
tapi sayang salah satu pengunjung melihatnya dan memanggil meminta tambahan
kripik. Ho Goo tak bisa menolak dan meminta pelayan disana untuk mengambilkan
kripik pesanan pengunjung. Pelayan menerimanya sambil memandangi Ho Goo aneh
karena berpakaian sama dengan pelayan.
Ho Goo hendak pergi keluar tapi berpapasan dengan teman reuninya, Young
Bae yang baru datang. Young Bae menariknya masuk kembali walau Ho Goo terlihat
enggan.
Young Bae membagikan brosur asuransi dari tempatnya ia bekerja pada
teman-temannya. Ho Goo juga memintanya tapi Young Bae beralasan jika ia sudah
menyiapkan sesuatu yang lebih spesial dibanding dengan yang lain. Ia lalu
meminta paksa Ho Goo untuk menanda-tangani form aplikasi pengajuan asuransi. Ho
Goo menolak karena ia harus membacanya lebih dulu.
Young Bae kemudian mengalihkan perhatian dengan menanyakan
kemungkinannya Do Hee datang di reuni tersebut. Dengan polosnya Ho Goo
berpendapat Do Hee mungkin datang, lagipula mereka pergi ke SMA yang sama. Ini adalah
reuni sekolah. Young Bae tak percaya Ho Goo bicara seperti itu.
“Hey Kang Ho Goo, kau bicara seolah kau berteman akrab dengan Do Do
Hee. Kau pikir atlet terkenal seperti
dia akan ingat pada pria bodoh sepertimu? Aaah,….benar-benar!”
Ho Goo yang merasa rendah diri hanya diam tak membantah, ia melirik
Young Bae kesal sambil memakan camilan yang ada dimeja. Young Bae lalu mengajak
semuanya untuk bersulang demi asuransi baru mereka semua.
“Bae Young Bae…Pria paling jahat
sesekolah Mansae. Dia adalah kutukan bagi keberadaanku”
Young Bae sudah mabuk, ia menggebrak meja memaksa teman-temannya untuk
tanda tangan form asuransi darinya. Hampir terjadi perkelahian karena salah
satu temannya tidak mau melakukannya sementara yang lain pamit pulang duluan
melarikan diri dari amukan Young Bae. Ho Goo berteriak memanggil Young Bae menghentikannya
dengan mengatakan jika ia bersedia menandatangani form itu.
“Akhirnya, aku punya asuransi jiwa
melalui perusahaan Young Bae.”
Seorang pelayan menepuk pundaknya memberitau Ho Goo tentang Tae Hee
yang mabuk tak sadarkan diri di toilet. Ia bergegas mencari Tae Hee, dibantu
temannya yang lain ia memapah Tae Hee dan memasukkannya kedalam taksi, meminta
si supir untuk mengantarkannya pulang.
“Aku bisa mengakhiri reuni dengan
teman kejahatanku. Setelah setahun yang setara dengan latihan (militer). Akhirnya……Do
Do Hee tidak datang”
Ho Goo sendiri bergegas pergi dengan berjalan kaki, lalu teringat tasnya
yang tertinggal didalam restauran. Ia berlari kembali ke restauran
mengambilnya. Sesampainya disana ia kaget melihat Do Hee duduk dimeja tempat
mereka reuni. Ia gugup melongo, mencoba mendekati Do Hee yang juga melihat
kearahnya. Seorang pelayan mabuk menginterupsi meminta tambahan keripik lagi.
Ho Goo tidak bisa menolaknya. Do Hee memanggilnya dan menanyakan apakah reuni
Mansae sudah selesai?
“Apa Do Hee juga mengira aku
bekerja disini?”
“Ya…Sudah selesai”
“Aaah…..Begitu”
Ho Goo berpikir ia harus menjelaskan pada Do Hee jika ia bukan pegawai
direstauran itu. Ia sudah bertekad untuk mengatakannya. Tapi………….
“Permisi….Apa kau mau tambah keripiknya?”
(Bwuahaha……..)
“Ooh-Uuh…..Kau Gila!.....Mati
sajalah Kang Ho Goo”
Dengan santainya Do Hee mengiyakan dan menyodorkan wadah keripiknya
yang kosong. Ho Goo terpaksa mengambilkannya diiringi tatapan aneh dari pegawai
asli disana. (LOL)
Ho Goo berfikir jika Do Hee pasti mengira dirinya benar-benar bekerja
direstauran itu. Dan pasti Do Hee tidak ingat dengannya.
Ia mendesah kecewa dan sedih. Ia memberitahu Do Hee bahwa reuni SMA Mansae
sepertinya belum selesai, mereka semua pergi ke kedai siput laut sebelah untuk
babak kedua. Juga ia menawarkan diri untuk mengantar Do Hee kesana.
Do Hee tidak mau, beralasan tidak terlalu suka siput laut. Ia tidak
datang untuk reuni. Sambil mengambil komik Elize dari tas Ho Goo ia menjelaskan
tujuannya datang kesana untuk meminjam komik itu. Ho Goo melongo tak percaya ketika Do Hee
memanggil namanya dan bertanya “Apa kau bisa bicara?”
Dijawab “Ya”dengan anggukan kepala Ho Goo tak percaya Do Hee mengingatnya.
Dirumah Ho Kyung menonton tivi ditemani Chung Jae. Mereka menertawakan
lelucon di tivi itu. Ho Kyung mengusir dengan halus Chung Jae. Chung Jae merasa
belum ingin pulang, lagipula Ho Kyung sendirian. Pasti tidak ada yang akan
dilakukan Ho Kyung jika sendiri.
Chung Jae bertanya bukankah pergi bersama ke taman dan sungai Han itu
disebut kencan? Dengan keranjang piknik juga. Maksudnya jika mereka pergi
sampai larut malam dan hanya berduaan. Dan langsung dibantah Ho Kyung sambil
memukulnya dengan bantal. Ho Kyung berteriak jika sungai Han hanyalah sungai.
Di pinggir sungai Han ternyata Ho Goo dan Do Hee sedang berjalan santai
menikmati malam. Mungkin Ho Goo merasa jika ia mulai berkencan dengan Do Hee
karena sekarang mereka di sungai Han. Ia meyakinkan diri untuk mengatakan
sesuatu. Ho Goo memulai pembicaraan dengan berkata jika pada waktu itu ia tidak
mengenali Do Hee karena ia sibuk (kejadian di toko komik, mengejar pencuri).
Do Hee melarang Ho Goo bercanda karena menurutnya waktu itu memang Ho Goo
tidak mengenalinya. Ia memastikan Ho Goo sudah menangkap pencurinya. Mereka kemudian
terdiam kembali.
Ho Go ragu-ragu menanyakan kejadian waktu mereka bertemu di
penyeberangan jangan. Ia ingin memastikan jika mereka tidak saling melihat satu sama lain. Ho
Goo tertawa canggung ketika Do Hee memastikan bahwa mereka memang tidak saling
melihat. Buru-buru ia mengalihkan dengan menawari Do Hee minum jus.
Chung Jae menegaskan bahwa semua ada dalam majalah-majalah. Ketika seorang
gadis naik perahu di sungai Han, pergi ke Namsan Tower, atau makan di
Samcheong-Dong itu artinya lampu hijau. Ho Kyung kembali berteriak jika semua
itu omong kosong. Para gadis tidak melakukan apapun dan mereka hanya
berspekulasi saja.
Ho Goo dan Do Hee akhirnya duduk di pinggir sungai Han sambil minum
jus. Kali ini Do Hee memulai lebih dulu. Ia menanyakan genre anime yang
digambar Ho Goo. Ho Goo mengakui jika ia hanya asisten, temannyalah penulis
sebenarnya. Do Hee tidak mengerti istilah asisten, apa mungkin seperti seorang
atlet pengganti. Ho Goo menjelaskan bahwa sebenarnya idenya sama, tapi ia
bertanggung jawab di bagian data gambar.
Do Hee heran dengan Ho Goo yang membuka kotak jus kosong yang baru
diminumnya itu. Ho Goo menjelaskan jika itu hanya kebiasaannya saja ketika ia
ingin melupakan sesuatu. Hanya karena tidak ingin membawanya pulang tapi disaat
yang sama itu mengganggu jika harus membuangnya. Dan tidak ingin mengingatnya
lagi. Ia lalu melipat sebuah kertas dan memasukkanya kedalam kotak yang akan
dibuang itu. Ia bisa melupakannya sementara dan melihatnya kembali ketika
beranjak pulang kerumah. Pada akhirnya ia merasa bisa melemparnya dan melupakan
kenangan itu.
Do Hee memperhatikannya dengan tertarik lalu berkata “Kau….benar-benar
belum dewasa”
(Toengngng…..#jleb banget buat Ho Goo >.<)
Ho Goo malu dan pamit untuk pergi ke toilet dulu. Sementara Do Hee
membuka kotak jus Ho Goo, melihat kertas didalamnya. Ternyata itu adalah form
asuransi perusahaan Young Bae yang sudahh ditanda tangani Ho Goo. Do Hee memikirkan perkataan Ho Goo,
sepertinya ia tertarik untuk melakukan hal yang sama ketika ia melihat kotak
jus miliknya.
Chung Jae dan Ho Kyung masih membahas lampu hijau seorang wanita. Chung
Jae sangat penasaran dengan pandangan dari seorang wanita mengenai itu. Tapi Ho
Kyung tidak mau menjelaskannya, baginya Chung Jae hanya seorang pecundang tidak
akan paham sekalipun ia berkali-kali mengatakannya.
Ho Goo pulang bersama Do Hee melewati
toko pakaian olahraga, ia menunjukkan poster Do Hee pada Do Hee (ehm…agak
bingung sebenernya jelasinnya gimana >.<) Do Hee kesal karena gambarnya
terlihat ia memiliki bahu yang lebar, padahal ia merasa sudah mengatakan untuk
mengecilkannya pakai photoshop. Tapi Ho Goo merasa Do Hee cantik. Dan mereka
terus berdebat mengenai itu sampai Do Hee berkata “Aku yakin kau akan
mengatakannya seperti itu, karena kau menyukaiku. Kenapa? Apa aku salah? Semua orang
mengatakannya disekolah, mereka bilang kau naksir aku saat SMA”.
Ia tersenyum malu-malu karena ternyata Do Hee tahu. Mengira itu ulah Tae Hee. Do Hee membenarkan mengingat Tae Hee dulu berkaca mata dan terlihat culun. Ho Goo membela temannya yang sekarang tidak seperti dulu, Tae Hee berusaha keras sehingga sekarang ia benar-benar seorang pria. Ia menambahkan bahwa Tae Hee juga menyukai Do Hee bahkan Young Bae. Ia terus menyebutkan nama-nama teman yang lain demi menyamarkan kenyataan ia tidak sendirian yang menyukai Do Hee. Tapi Do Hee mengabaikannya dan berjalan kembali meninggalkan Ho Goo yang mengikutinya sambil terus menggumamkan nama teman lainya.
Chung Jae masih membahas mengenai lampu hijau seorang wanita. Ia benar-benar
penasaran. Apakah semua gadis seperti Ho Kyung, yang berdandan cantik atau
pura-pura mabuk untuk menggoda para pria?
Ho Kyung lelah, ia mengingatkan Chung Jae bahwa ia hanya akan
menjelaskannya sekali saja.
Contohnya…..ketika wanita mengatakan “Aah….aku ingin makan sesuatu yang
enak, atau aku ingin mendengar sesuatu yang lucu……lalu, aaahh aku ingin melihat
laut”. Pada saat itu pria harus tahu dan harus mengubahnya menjadi sesuatu yang
spesial seperti “Kau mau pergi ke
Gangreung denganku?” atau “Hey….ayo pergi ke Busan dan makan sushi” lalu mereka
pergi kepantai.
Chung Jae bertanya-tanya bagaimana jika itu terlalu larut, esoknya
harus bekerja dan ia juga harus menelpon ibunya agar tidak khawatir. Ho kyung menyuruhnya
untuk hidup saja sendirian seumur hidup jika Chung Jae memikirkan hal-hal itu.
Dengan polosnya Ho Goo mengatakan akan terlalu dingin jika sekarang
pergi kelaut lagipula terlalu gelap untuk bisa melihat apapun. Ia tidak
berpendapat itu ide yang bagus. (*gethok kepala Kang Ho Goo*….Hyaaa, Kang Ho
Goo itu lampu hijau yang dibilang Ho Kyung. Sadar! Sadar!...err,,,itu pas gk
bareng Ho Kyung yaa pas dia kasih kuliah XD, sayaaang >.<)
Do Hee mendesah kecewa, lalu berpamitan pulang ketika lampu sudah berubah.
Mereka berjabat tangan saling berharap menjaga diri masing-masing.
Terlihat dua kotak jus kosong yang ditinggalkan Do Hee dan Ho Goo
dibangku pinggir sungai Han. Seorang petugas kebersihan memungutnya sambil mengomel
“Buang sampah pada tempatnya! Jangan membuangnya semaumu!”.
Merasa ada sesuatu didalam kotak bekas Do Hee, petugas membukanya dan
menemukan alat tes kehamilan dengan 2
tanda garis merah. Positif (hamil).
Ho Goo bertanya pada Do Hee apakah mereka bisa bertemu lagi. Do Hee
juga tidak tahu, ia lalu berlalu pergi menyeberang jalan.
“Aku masih tidak tahu kenapa
dengan hari ini. Mungkin karena bulan sangat besar hari itu. Atau mungkin ada
sesuatu di udara. Aku tidak tahu. Tapi itu pertama kalinya dalam hidupku, aku
melanggar rambu lalu lintas”
Ho Goo terlihat masih tak rela harus berpisah dengan Do Hee. Ia berlari kencang menyusulnya dan menarik tangan Do Hee.
“Ayo! Ayo kita pergi melihat laut”
Do Hee terlihat bingung dan tidak percaya, ia menggumam ‘Lempar. Aku lupa
dan meninggalkannya’ sambil melihat Ho Goo. Mereka terdiam ditengah jalan,
ditengah ramainya kendaraan berlalu lalang.
Lanjut episode 2 ^^………….
Comments
Post a Comment
Mohon kerja samanya untuk tidak mengcopy-paste tulisan ini demi menghargai kerja keras dan pengorbanan waktu yang dimiliki author. Apabila ingin men-share tulisan ini cukup cantumkan link aktifnya tanpa menyertakan tulisannya.
Bagi semua yang sempat mampir blogku, harap tinggalkan komentar agar bisa membantu memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.
Terima kasih semuanya *bungkuk 45 derajat*
Annyeong....